20 September 2013

Potensi Jamur yang Melimpah sebagai Peluang Usaha Budidaya Masyarakat Desa Penyangga TN Kelimutu


Hasil survei yang telah dilakukan bersama LIPI - Biologi selama tahun 2007, 2008 dan 2010 di kawasan Taman Nasional Kelimutu telah menemukan 140 jenis tumbuhan berkayu dan 36 jenis tumbuhan herba. Selain itu ditemukan juga 6 jenis Orchidaceae. Banyaknya jenis yang teridentifikasi tersebut menandakan bahwa TN Kelimutu mempunyai potensi yang melimpah dari sisi keanekaragaman hayati, khususnya untuk wilayah daratan Flores.

Meskipun sudah banyak yang terungkap dari potensi keanekaragaman hayati kawasan TN Kelimutu, namun masih banyak juga keberagaman penyusun ekosistem kawasan TN Kelimutu yang belum terungkap. Keanekaragaman yang belum terungkap tersebut diantaranya adalah jenis-jenis tumbuhan tingkat rendah seperti lumut, paku-pakuan dan juga jamur. Keberadaan tumbuhan tingkat rendah ini memiliki peranan penting dalam suatu ekosistem hutan. Proses fragmentasi seresah merupakan salah satu proses yang diperankan oleh tumbuhan tingkat rendah tersebut.

Tumbuhan tingkat rendah jenis jamur disebut juga mushrooms merupakan sumberdaya alam hayati yang penting dalam kehidupan manusia. Secara ekologi, jamur memegang peranan nyata pada peristiwa-peristiwa ekologis seperti asosiasinya dengan hutan tua dalam siklus nutrisi, jaring-jaring makanan serta secara nyata mempengaruhi kelangsungan hidup perkecambahan anakan-anakan pohon, pertumbuhan pohon dan keseluruhan kesehatan hutan. Jadi jamur adalah indikator penting komunitas hutan yang dinamis (Molina et al, 2001). Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah peluang budidaya jamur yang mempunyai nilai ekonomi, khususnya jamur-jamur yang bisa dimakan. Hal ini diharapkan menjadi dampak ikutan dari identifikasi yang jenis yang dilakukan.

Metode Identifikasi

Dengan menggunakan metode sederhana yaitu metode survey, dalam penelusuran jalur yang telah ditentukan tim mengamati setiap tumbuhan tingkat rendah yang ditemui sepanjang jalur. Jalur yang dibuat diprioritaskan pada jalur dengan kelembaban udara yang tinggi, dimana kondisi ini memungkinkan tumbuhan tingkat rendah jenis jamur dapat tumbuh dengan baik. Pada umumnya habitat tempat tumbuh terbaik untuk tumbuhan tingkat rendah jenis jamur ditemui di sepanjang aliran sungai yang cenderung mempunyai kelembaban tinggi. Lokasi pengamatan dalam survey ini dilakukan di 5 (lima) jalur survey, yaitu:

  1. Jalur tracking dimulai dari Wologai tengah (mulai camping ground) hingga menuju Tanah Melo dan berakhir di Pal 15 (Dusun Kalameta).
  2. Jalur Ae Moka di perbatasan Desa Sokoria dengan kawasan TN Kelimutu.
  3. Jalur survey dimulai dari pos RHL Blok Sokoria menuju Wolokoro.
  4. Jalur survey dari puncak Wolokoro menuju Ratebeke.
  5. Jalur survey di wilayah Resort Wolojita, tepatnya di Bhoa Kebha.

Dengan peralatan sederhana seperti GPS, Kamera DSLR, Barometer, Thermometer serta tallysheet ditemukan jenis jamur yang tidak sedikit di kawasan Taman Nasional Kelimutu. Sekurangnya telah ditemukan sebanyak 75 jenis jamur dan 5 jenis jamur yang belum bisa diidentifikasi. Beberapa jenis jamur yang dapat dijumpai di Taman Nasional Kelimutu diantaranya adalah sebagai berikut: Agaricus sp., Amanita sp., Auricularia auricula, Auricularia sp., Badhamia sp., Bertrandia sp., Calocera cornea, Calocera sp., Champanella sp., Clavaria vermicularis, Clavulina coralloides, Coltricia perennis, Coltricia sp., Coprinellus disseminatus, Coprinus plicatilis, Coprinus sp., Crepidotus epibryus, Crepidotus sp., Daldinia childiae, Favolaschia pustulosa (Jungh.) Kuntze, Ganoderma applanatum, Gerronema strombodes, Hygrocybe sp., Hygrophorus sp., Marasmiellus candidus, Marasmiellus sp., Marasmiellus vaillantii, Marasmius delectans, Marasmius strictipes, Mycena sp., Paramycena sp., Phellinus sp.,Pleurotus ostreatus. Pleurotus sp., Polyporus alveolaris, Polyporus sp., Psathyrella sp., Pseudomerulius sp., Psilocybe sp., Russula sp., Termitomyces sp., Trametes sp., Trametes versicolor, Tremella fusiformis, Xylaria longipes, Xylaria sp.

Penutup

Potensi tumbuhan tingkat rendah jenis jamur yang sangat melimpah di kawasan TN Kelimutu menunjukkan bahwa TN Kelimutu mempunyai potensi untuk pengembangan tumbuhan tingkat rendah jamur. Arah pengelolaan plasma nutfah jenis jamur perlu dilakukan pengelolaan yang sebaik-baiknya untuk bisa dimanfaatkan dengan baik  dan lestari potensi tersebut. Kedepan, untuk mengetahui karakteristik yang lebih spesifik perlu dilakukan pengkajian studi yang terkait dengan uji tempat tumbuh secara in situ dengan waktu pengamatan yang lebih lama (minimal satu daur), sehingga dimungkinkan adanya pengembangan jenis-jenis tertentu untuk bisa dibudidayakan. Jenis jamur yang dijumpai sangat banyak (Daratan Flores) bisa dimungkinkan bahwa daerah sekitar (zona penyangga) mempunyai potensi untuk pengembangan jamur budidaya sehingga masyarakat mampu merasakan manfaat adanya TN Kelimutu sebagai sumber plasma nutfah.

Daftar Acuan

Anonim. 2013a. This month's fungus is Pleurotus ostreatus, the Oyster mushroom. http://botit.botany.wisc.edu/toms_fungi/oct98.html (diakses 1 Juli 2013)

______. 2013b. http://www.morels.com/. (diakses 2 Juli 2013)

______. 2013c. http://www.mushroomexpert.com/index.html. (diakses 25 Juni 2013)

______. 2013d. http://www.tropicallichens.net/?s=a. (diakses 6 Juli 2013)

______. 2013e. Indiana Mushrooms. http://www.indianamushrooms.com/index.html. (diakses 3 Juli 2013)

Balai TN Gunung Rinjani. 2011. Mushrooms Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. Mataram, NTB.

Molina, R, Pilz, D, Smith, J, Dunham, S, Dreisbach T, O’Dell, T and Castellano, M. 2001. Conservation and management of Forest fungi in the Pacific Northwestern United States: an Integrated Ecosystem Approach. U.S. Departement of Agriculture. Portland. Oregon.

No comments: