29 August 2012

Burung Garugiwa (bare-throated whistler Pachycephala nudigula) Di Kawasan Taman Nasional Kelimutu

Taman Nasional Kelimutu dengan panorama yang indah telah banyak menarik para wisatawan baik dalam negeri maupun manca Negara. Berbagai keanekaragaman sumber daya hayati khusus kawasan Pulau Flores memberikan daya tarik yang unik sebagai salah satu keunggulan bentang alam Taman Nasional Kelimutu ini. Aneka ragam sumber daya hayati alam itu antara lain, mudah diketemukan aneka jenis flora langka dan juga satwa liar langka. Seperti adanya SATWA BURUNG GARUGIWA (bare-throated whistler Pachycephala nudigula) .

28 August 2012

Potensi Wisata Pulau Flores


Monyet Ekor Panjang dan Masyarakat Sekitar Kawasan TN Kelimutu

Taman Nasional Kelimutu di Pulau Flores adalah salah satu sebaran terkini monyet ekor panjang di wilayah Sunda Kecil yang meliputi Pulau Bali, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Keberadaan monyet ekor panjang disekitar kawasan TN Kelimutu memiliki dampak yang negative karena aktifitasnya yang cenderung destruktif terhadap keberadaan lahan pertanian/ ladang masyarakat yang berbatasan disekitar kawasan hutan TN Kelimutu.

Perilaku Suku Adat LIO Terhadap Kawasan Taman Nasional Kelimutu

Mata pencaharian hidup masyarakat Lio yang utama adalah bercocok tanam di ladang. Para warga laki-laki dari sejumlah keluarga luas biasanya bekerja sama dalam hal membuka ladang, mengolah lahan, seperti aktivitas memotong dan membersihkan belukar, membakar daun-daunan, dan menanami lahan dengan berbagai jenis tanaman seperti jagung, ubi kayu/ ketela/ singkong (pesi, kalau di Ende dikenal dengan nobosi), padi (pare), holo wolo (semacam jewawut/cantel, dulu merupakan makanan pokok masyarakat), kopi, kemiri, pisang baranga, kakao/coklat,  kacang merah/kacang-kacangan, cengkeh, wortel, dan kentang.

Arboretum Taman Nasional Kelimutu, Belajar dan Mengenal Lingkungan

Pendahuluan
Aristoteles sebagai seorang ahli filsafat kuno dari Yunani pernah mengatakan pentingnya belajar dari pengalaman. Ia memberi sebuah nasehat, ”Apa yang harus kita pelajari, kita pelajari sambil melakukannya (What we have to learn to do, we learn by doing)”. Sedangkan, Howard Gardner seorang ahli psikologi pendidikan dari Harvard University telah mengidentifikasi perbedaan antara pendidikan sekolah dan pendidikan di luar ruangan (outdoor education). Yang pertama biasanya disebut scholastic knowledge. Pendidikan model ini sudah pasti dibatasi secara ketat oleh ”setting” sekolahan. Sedangkan, belajar di luar ruang lebih mengedepankan metode connected knowing (menghubungkan antara pengetahuan dengan dunia nyata). Di sini, pendidikan dianggap sebagai bagian integral dari sebuah kehidupan. 

Nilai Ekonomi Taman Nasional Kelimutu sebagai Penyimpan Karbon (Studi Pendekatan Karakteristik Kawasan)

       Rusaknya hutan di Indonesia disinyalir masih besarnya paradigma bahwa hutan hanya bisa dinilai secara ekonomi dari hasil kayunya (timber oriented). Hutan masih sekedar dilihat dari sudut nilai tangible berupa produk yang bisa dijual secara langsung seperti kayu bulat untuk kayu lapis, bahan baku kertas (pulp) atau perabot rumah yang diekspor.